Langsung ke konten utama

(Re)Prolog


Setiap kali membuat blog baru selalu timbul perasaan akan prestasi dan keberhasilan. Hal ini menunjukkan bahwa saya memiliki kapasitas untuk berpikir kreatif, setidaknya kreativitas dalam membuat blog dan menentukan hal-hal yang tidaklah mudah untuk ditentukan seperti: penamaan, konten, provider blog yang digunakan, desain blog, dan maksimalisasi kemanfaatan dari sebuah blog tersebut.

Di sisi lain, blog lama saya telah ditinggalkan dikarenakan sebuah alasan sederhana: lupa password. Oh ya, saya juga hobi membuat email account baru. Puluhan. Email. Account. Baru. Entah itu untuk email yang dikhususkan untuk gaming, klonengan, atau hanya sekedar stalking mantan (gebetan) di facebook yang terkadang saya heran kenapa masih belum meng-accept friend request saya. Jadi, bisa dibilang saya tidak konsisten dalam menjaga hobi saya. Pantesan, jomblo... (setidaknya ketika saya menulis mengetik artikel ini, belum ada wanita muda dengan paras indah yang menyatakan hasrat cintanya kepada saya)

Gambar 1. More like, bored? picture from Happinesswala

Gimana, yah? Terkadang saya heran dengan diri saya sendiri, ketika tidak memiliki kemampuan untuk konsisten terhadap apa yang saya lakukan. Saya juga punya banyak hobi yang tidak ada hubungannya. Seperti hobi baru saya, nyeduh kopi. Sebagai mahasiswa psikologi semester dua belas, sebuah kewajiban bagi saya memahami kepribadian saya. Ternyata, dalam tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), saya dijabarkan sebagai seorang ENFP. Komunikatif, menyenangkan, menganggap dunia ini sangat menarik, dan bosenan. Padahal beberapa tahun yang lalu, saya itu seorang ENTJ dan INFP. Kesimpulan sementara, kepribadian bisa berubah, atau MBTI agak fluktuatif dalam membaca kepribadian? Satu hal yang saya pelajari, setiap orang punya trait kepribadian yang tak bisa berubah. Kayak kucing dengan sifat yang galak, mau ngebentuk dengan teknik operant conditioning kayak apapun juga kalo udah galak ya galak. Didn't I tell you I am also a cat lovers?

Anyway! Seseorang bertambah tua ketika menyadari bahwa apa yang ditampilkannya di internet merupakan self brand dari representasi dirinya kepada orang lain. Hal ini penting karena tidak hanya teman terdekat saja yang akan melihat apapun yang kita unggah ke internet, tapi juga orang-orang dengan berbagai kepentingan seperti kolega, perusahaan, headhunter, sales person, atau secret admirer (cuih, kayak punya...).

Oleh karena itu, untuk memudahkan anda-para pembaca-dalam memahami diri saya, maka blog ini saya persembahkan untuk mencatat segala pengalaman, opini, dan curhatan yang seringkali terlintas di benak saya.

Bila anda seorang sales, blog ini akan membantu anda mengidentifikasi kebutuhan saya. Atau untuk membuat produk anda saya butuhkan. Jadi tolong, jangan berikan saya sesuatu yang tidak saya butuhkan. If you're lying, beware.. I can read your mind.

That's all folks! Selamat kepo. ;-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2021 menuju bapack-bapack

 Hello, world! It's been a while since my last blog. I rarely write in a blog. Also the trend is died out anyway or there's better platform to share your thoughts. But since this blog has been quite a while, might as well to continue where we left off. Ngga kerasa masuk ke 2021 dan gue pun akan mendekati 30 tahun hidup di dunia. Berdasarkan penelitian di MacroTrends , rata-rata orang Indonesia akan hidup sampai 71 tahun. Walaupun hidup ngga ada yang tau, berarti masih ada 41 tahun lagi sebelum gue meninggal (atau beruntung melewatinya). Andaikan gue meninggal 41 tahun lagi, berarti gue kemungkinan hidup sampai 2062. Hal apa saja yang akan menarik di 2062? Beberapa di antaranya adalah: Tahun itu akan memperingati berdirinya tempat gue kerja saat ini, Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya yang ke 106. Anak Gue, Mizu Azkadina Adiputra pada tahun itu berusia 42 tahun. Indonesia memperingati hari kemerdekaan yang ke 117 tahun. That's a good number! Gojek, raksasa startup Indonesia

Ilusi Ke-keren-an Dalam Organisasi Mahasiswa

Di dunia ini.. suka nggak suka, mau nggak mau, kita akan selalu dibandingkan dengan orang lain. Bebrapa contoh pembicaraan sehari-hari yaitu: "Lihat tuh si A, sudah sarjana dan sekarang kerjanya di perusahaan ternama! Kamu kapan lulus?" "Kamu tuh ya kok nggak pernah dapet ranking di kelas? Lihat teman kamu si B selalu masuk 10 besar!" "Wah, si C keren yah sekarang, sudah menikah dan memulai rumah tangga. Nggak tanggung-tanggung, langsung menikahi 3 wanita secara bersamaan. Kamu kapan?" (cukup jelas bahwa contoh ketiga merupakan karya fiksi ilmiah. Apabila ada kesamaan dalam kehidupan sehari-hari, hal itu hanya kebetulan semata. Tapi kalo beneran ada, Subhanallah .) Intinya, orang lain terlihat lebih keren dan sukses dari kita. Itulah (mungkin) kenapa akhirnya muncul sebuah pepatah "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri". Kita sering kagum akan apa yang orang lain bisa capai dalam kehidupannya. Padahal tanpa sadar, diam-di